Jumat, 29 Juli 2011

Adu Sony Ericsson Xperia Arc vs Samsung Google Nexus S

Adu Gengsi si Roti Jahe
Kesimpulan
Walau keduanya bermain dikelas premium, Arc lebih banyak memberikan tawaran, terutama dari segi fitur dan konektivitas. Meski menjadi generasi menerus tahta Google phone, Nexus S nampaknya tak berbuat banyak dari sisi inovasi dan fitur. Tandemnya dengan Samsung pun terlihat tak banyak memberi perubahan berarti selain dari sisi performa kinerja dan sedikit inovasi desain
Kehadiran smartphone ber-platform Android Gingerbread cukup ditunggu dan menjadi euphoria di market dunia. Sony Ericsson hadir lebih dulu dengan mengedepankan prestise dan inovasi. Sedangkan Google phone kembali melakukan penetrasi dengan mempercayakan balutan fisiknya pada pabrikan raksasa Korea, Samsung.Keluarga baru Sony Ericsson itu berjuluk ‘Xperia Arc’, sedangkan kolaborasi Samsung-Google satu kemasan dalam ‘Samsung Google Nexus S’. Lantas sejauh apa Google phone menandingi pabrikan sekelas Sony Ericsson yang telah lama malang melintang di perangkat komunikasi tersebut?
Desain
Xperia Arc :
Kotak Simetris, Slim, 125 x 63 x 8.7 mm, 117 gram
Nexus S :
Ergonomis, Solid, 123.9 x 63 x 10.9 mm, 129 gram
Keduanya memang menyasar pada pengguna kelas premium, namun dari sisi tampilan fisik cukup jauh berbeda. Saat menggenggam Arc, Anda akan merasa bak menggenggam keramik berukuran kecil namun ringan. Hal itu dipertegas dengan bentukan Arc yang kotak simetris dan slim. Berbeda kala Anda menggenggam Nexus S, selain lebih berat 12 gram, ponsel ini tak menyematkan sudut pada desainnya. Anda juga menemukan perbedaanlain ketika menyentuh permukaan keduanya. Arc tampil dengan permukaan yang lapang dan rata, berbanding terbalik dengan Nexus S yang hadir dengan permukaan cekung. Karakter disain yang diusung keduanya pun boleh mendapatkan jempol.
Nilai : Xperia Arc : 5   Nexus S    : 5

Layar
Xperia Arc :
LED-backlit LCD, capacitive touchscreen, 16M colors, 480 x 854 pixels, 4.2 inches, Accelerometer sensor for auto-rotate, Multi-touch input method, Sony Mobile BRAVIA Engine, Proximity sensor for auto turn-off, Timescape UI, Mediascape
Nexus S :
Super AMOLED capacitive touchscreen, 16M colors, 480 x 800 pixels, 4.0 inches, Oleophobic surface, Contour Display with curved glass screen, Multi-touch input method, Accelerometer sensor for UI auto-rotate, Touch-sensitive controls, Proximity sensor for auto turn-off, gyro sensor.
Anda akan merasakan sensasi baru ketika menyentuh permukaan Arc. Layar LED seluas 4,2 inci itu oleh pihak Sony Ericsson telah ditanamkan teknologi yang mereka sebut ‘Mobile Bravia Engine’. Tampil dengan ketajaman yang fantastis bak TV layar datar hingga mampu memanjakan mata Anda. Sedangkan Samsung membekali layar Super AMOLED 4 inci Nexus S dengan karakter ‘Curved Glass Screen’, yang berarti teknologi layar berkontur melengkung. Keduanya bersamaan menyemat karakter display khas pabrikan, sehingga selera Anda yang akan menentukan cocok tidaknya pada karakter keduanya.
Nilai :    Xperia Arc : 5     Nexus S : 4

OS & Menu
Xperia Arc :
Android Gingerbread, Timescape, Mediascape, News reader, Manager Livewire
Nexus S :
Android Gingerbread, Google earth
Berjalan pada platform serupa keduanya sama tangguh dalam hal kinerja. Namun ketika Anda melakukan booting secara bersamaan maka Anda akan jenuh menunggu Arc, pasalnya butuh waktu hingga 160 detik hingga mencapai tampilan homescreen. Berbanding terbalik dengan Nexus S yang hanya membutuhkan waktu 23 detik saja. Namun kekayaan tampilan nampaknya masih menjadi milik Arc,dijajaran homescreennya hadir beragam widget bawaan semisal Timescape dan Mediascape. Masuk ke ranah menu Anda pun akan mendapatkan hal yang sama, Arc lebih kaya dengan konsistensi fitur khas serta beberapa jajaran aplikasi tambahan. Pada Nexus S, Samsung memangkas fitur SNS dan Samsung Apps yang belakangan menjadi ciri khas smartphone Samsung.
Nilai :    Xperia Arc : 5     Nexus S : 4

Kamera Foto
Xperia Arc :
8 MP, 3264 x 2448 pixels, Autofocus, LED flash, Geo-tagging , Touch focus, Image stabilization, Face and Smile detection, CMOS Exmor’R sensor
Nexus S :
5 MP, 2560 x 1920 pixels, Autofocus, LED flash, Geo-tagging, Touch focus
Sejak jaman ‘baheula’, Sony Ericsson dikenal dengan ketangguhannya mengemas kamera dalam ponsel. Tak heran rasanya kalau Arc pun disuntikkan kamera super canggih yang dilengkapi CMOS sensor Exmor’R. Selain mahir dalam mengemas objek, kamera 8 megapiksel tersebut mampu melakukan filterisasi cahaya, hingga dapat menampilkan hasil yang natural dan jernih, walau ditempat minim cahaya sekalipun. Sedangkan Nexus S tampil apa adanya dengan kamera 5 megapikselnya. Dilengkapi LED flash dan fitur pendukung, hasilnya pun tak tampak terlalu mengecewakan.
Nilai :    Xperia Arc : 5         Nexus S : 3
Audio Player
Xperia Arc :
MP3/eAAC+/WMA/WAV player, Track ID, Infinity
Nexus S :
MP3/WAV/eAAC+/AC3/FLAC player
Audio boleh dibilang sarana wajib pada sebuah ponsel, dan nampaknya keduanya telah mengemas fitur yang mendukung layanan keluaran suara ini. Sony Ericsson tetap eksis pada fitur andalan semisal Track ID yang terbenam pada Arc. Sedangkan Nexus S tak menyematkan layanan khusus terkait sektor bunyi tersebut, hanya menyediakan fitur musik standar. Sebagai catatan, Nexus S telah mendukung format FLAC (Free Lossless Audio Codec) yakni salah satu format yang setara dengan format Mastering Audio. Keduanya pun cukup apik dalam mengemas keluaran bunyi, baik ketika menggunakan earphone maupun speaker multimedia. Lain dari itu, fitur Radio menjadi nilai lebih pada Arc.
Nilai :    Xperia Arc : 5     Nexus S : 3

Video Recording & Player 
Xperia Arc :
High Definition, 720p@30fps, Continuous autofocus, Video light, MP4/H.263/H.264/WMV player
Nexus S :
Wide VGA@30fps, MP4/DivX/WMV/H.264/H.263 player
Disektor rekam, Arc dibekali karakter high definition dan kontinyu autofocus serta video light. Cukup apik dalam mengemas hasil rekam yang terangkum dalam format MP4. Sedangkan Nexus S hanya mampu menghasilkan format 3GP, cukup sayang dengan kelas premium yang di usungnya. Dan keduanya cukup mahir dalam memutar format video. Arc menyediakan sarana ini pada homescreen yang terintegrasi pada Mediascape, maupun galeri video. Sedangkan guna memutar video pada Nexus S, Anda harus mengakses galeri lalu kemudian memilih koleksi video Anda yang tertampil bersama foto dan gambar yang tersimpan dalam memori ponsel. Nexus S tidak menyediakan ikon khusus untuk aplikasi video player pada menu utama, namun Anda dapat mendownloadnya via Market.
Nilai :    Xperia Arc : 5         Nexus S : 3
Internet
Xperia Arc :
GPRS up to 86 kbps, EDGE up to 237 kbps, 3G HSDPA 7.2 Mbps, HSUPA 5.76 Mbps
Nexus S :
HSDPA 7.2 Mbps, HSUPA 5.76 Mbps
Keduanya pun didukung koneksi internet berkecepatan tinggi. Untuk jelajah ranah maya, nampaknya Anda tak akan menemukan kesulitan yang cukup berarti, selain kestabilan jaringan operator.
Nilai :    Xperia Arc : 5     Nexus S : 5

Konektifitas
Xperia Arc :
Software : Wi-Fi 802.11 b/g/n, DLNA, Wi-Fi hotspot, Bluetooth v2.1 with A2DP
Hardware : slot HDMI, slot micro USB, slot jack audio 3,5 mm

Nexus S :
Software :Wi-Fi 802.11 b/g/n, DLNA, Wi-Fi hotspot, Bluetooth v2.1 with A2DP
Hardware : slot micro USB, slot jack audio 3,5 mm


Disisi konektifitas keduanya menawarkan banyak opsi guna terhubung dengan internet dan perangkat lain. Selain itu keasyikan lebih berupa fitur mobile hotspot yang dibenamkan keduanya. Namun Arc lebih selangkah didepan Nexus S dengan bekal HDMI yang mengkoneksikan layar Bravianya dengan TV, dengan ini Anda dapat melakukan presentasi dengan hanya menggenggam ponsel.
Nilai :    Xperia Arc : 5     Nexus S : 4

Benchmark
Quadrant Standard Edition oleh Aurora Softwork
Nilai :     Xperia Arc : 4     Nexus S : 5
Benchmark Arc 
Bencmark Nexus S 

Penulis : Mustafa Iman
Spesifikasi Sony Ericsson Arc
Spesifikasi Samsung Nexus S

Samsung Galaxy Fit

Sang Penyempurna Galaxy Mini


Berbicara smartphone yang menyasar segmen menengah bawah, Samsung nampaknya cukup konsisten di bagian ini. Terbukti setelah menelurkan Galaxy Mini, sang vendor kembali menyuguhkan seri baru. Smartphone yang dimaksud adalah Samsung Galaxy s5670 Galaxy Fit. Apa saja sih kelebihannya sampai seri ini didaulat sebagai penyempurna Galaxy Mini?
Disain
Berbicara disain, Galaxy Fit  tampil elegan dengan balutan list silver mengelilingi bodi. Di sisi kiri tersemat switch zoom/volume sebaris dengan slot micro SD berkarakter hotswap. Sedangkan di sisi kanan kita hanya menemukan tombol lock/unlock.

Menyisir bagian atas terdapat port jack audio 3,5 mm yang berdampingan dengan port micro USB. Sedangkan bagian belakang ponsel ditanami kamera dan loudspeaker. Di sektor depan, layar nan lebar dan lapang tampil mendominasi ditemani tombol homescreen yang diapit akses menu dan back pada bagian bawahnya.



Soal material fisik, Samsung Galaxy Fit termasuk nyaman dalam genggaman, tekstur bodinya tak mudah slip atau licin, termasuk saat tangan dalam kondisi berkeringat. Ukurannya pun relatif ergonomis, pas saat dikantongi di saku.

Layar dan Menu
Layarnya yang lapang menjadi nilai lebih lebih smartphone berbasis OS Android Froyo ini. Tengok saja diagonalnya yang mencapai 3,31 inci.  Selain itu, Samsung membenamkan 16 juta gradasi warna dengan resolusi 240 x 320 piksel pada ponsel ini. Gambar yang tertampil tampak halus dan kaya warna.

Mengadopsi teknologi kapasitif pada layar sentuhnya, Galaxy Fit memberikan keasyikan tersendiri dalam navigasi menu. Terlebih ponsel ini juga sudah support multi-touch. Anda bisa menikmati zooming halaman di layar cukup dengan teknik mencubit layar. Fitur ini tersemat pada beberapa aplikasi seperti browser atau gallery.
Galaxy Fit menyematkan tiga homescreen secara default dan menyediakan live wallpaper. Sementara akses notifikasi dapat kita temukan dengan menggeser ke arah bawah menu drop down di bagian atas homesreen.


Begitu memasuki menu utama, Anda akan berjumpa dengan interface khas TouchWiz, barisan ikon aplikasi tampil dalam formasi grid. Dalam kondisi default tersedia dua halaman yang bisa dipilih dengan cara menyapukan jari pada layar ke arah samping. Beberapa fitur khas dihadirkan Samsung dalam menu utama. Antara lain Social Hub dan Samsung Apps.
Navigasi menu termasuk cepat dan lancar. Tapi kerap ada jeda yang mengganggu saat Anda tengah membuka beberapa aplikasi sekaligus. Sekedar catatan, ponsel ini sudah menggunakan prosesor berkecepatan 600 MHz.

Multimedia
Tak beda dengan pendahulunya, di ranah ini Galaxy Fit telah membenamkan fasilitas pengabadian gambar berupa kamera berkekuatan 5 megapiksel. Walaupun tanpa pendukung LED flash, fitur semisal geo-tagging maupun autofokus bisa jadi kelebihan tersendiri.
Hasilnya cukup baik ketika digunakan dalam ruangan bercahaya cukup maupun di luar ruangan. Tak seperti Galaxy Mini yang menyematkan fitur add me (double ekspose), Samsung memangkas fitur unik tersebut di Galaxy Fit.

Di sektor ranah pengabadian gambar, Galaxy Fit mampu memenuhi kebutuhan foto secara standar. Selain hasil fotonya yang beresolusi maksimal 2592 х 1944 piksel, kemampuan rekam gerak yang berkarakter QVGA dalam 15 fps menjadi alternatif pilihan.

Tak puas memberikan porsi standar pada sektor pengabadian gambar, Galaxy Fit menyematkan pula kebutuhan berupa audio yang mendukung beragam format. Konversi semisal MP3/WAV/eAAC+ player bisa dimainkan secara maksimal baik ketika menggunakan earphone maupun speaker multimedia.
Setara dengan kemampuan audio, pada sektor video player Galaxy Fit mampu bermain dengan file konversi beragam semisal MP4/H.264/H.263 player dengan tampilan layar horizontal yang tersaji secara default. Secara keseluruhan, di sektor multimedia Galaxy Fit hanya menyuguhkan fasilitas standar yang dirasa cukup untuk konsumsi kalangan middle low sesuai dengan target market.

Internet & Konektivitas
Tak lengkap rasanya kalau tak menjajal internet smartphone ini. Tampil dengan kecepatan data HSDPA pada 7.2 Mbps, Galaxy Fit cukup handal mengakses YouTube maupun membuka halaman website. Sebagai tambahan, Galaxy Fit juga telah menyematkan Wifi sebagai alternatif akses internet. Selain itu, ponsel ini dibekali Mobile AP, yakni fasilitas hotspot Wifi yang biasanya terdapat pada ponsel berbasis Android Froyo.


Kita bisa memanfaatkan Bluetooth dan kabel data micro USB untuk mentransfer data. Artinya, kita bisa dengan mudah memindahkan file seperti gambar, lagu dan  video dari perangkat lain yang mendukung seperti PC atau laptop.

Fitur Lain

Puas lengkap dalam lini koneksi, Galaxy Fit tak lupa menyematkan beragam fitur tambahan yang mampu menjadi rujukan dalam mengakses kebutuhan yang terkait dengan perkantoran. Semisal Email, Quick Office, tugas dan kalkulator. Galaxy Fit juga sudah dijejali dengan GPS yang didukung Google Maps.

Kesimpulan
Menyasar level menengah bawah di kisaran harga kurang dari Rp 1,95 juta, Samsung Galaxy Fit memiliki OS mumpuni dan kaya akan fasilitas konektivitas, multimedia dan office. Lengkap dalam paket penjualan berupa kabel data, earphone dan memori eksternal micro SD 2 GB, semakin menjadi nilai lebih ponsel ini untuk diboyong.

(+) kamera 5 megapiksel, berbasis OS froyo, hotswap, layar lebar, harga terjangkau
(-) kamera minus flash, paket memory eksternal hanya 2 GB.

Spesifikasi : 

Sumberhttp://www.tabloidpulsa.co.id