Jumat, 29 Juli 2011

Motorola Defy (MB525)

Android Anti Debu, Anti Air, dan Goresan


Meramaikan pasar Android yang saat ini menikmati posisi puncak sebagai sistem operasi yang paling banyak digunakan, Motorola kembali mengeluarkan produk terbaru yang menggunakan platform besutan Google ini. Menyusul Backflip dan Charm, kali ini Motorola menawarkan Defy, sebuah ponsel berbasis Android Éclair yang katanya tangguh. Bagaimana perfomanya? Berikut ulasannya.
Disain
Motorola seringkali tampil dengan disain yang tidak bisa. Tengok saja disain nyeleneh ala Backflip atau penutup layar mirip kap mobil pada Lucky 3G. Namun hal tersebut tidak begitu terlihat pada Defy yang sekilas sama seperti banyak smartphone touch screen lainnya.

Defy mungkin bisa dikatakan Android paling tangguh saat ini. Pasalnya Motorola mengklaim bahwa ponsel besutannya ini anti-debu, anti-air dan tahan goresan. Dan meski tidak tertampil pada disain, paling tidak ketangguhan Defy diwakilkan oleh pilihan bahannya. Defy menggunakan plastik yang dilapisi karet pada bagian belakang dan gorilla glass yang memenuhi sektor depannya.

Di sekelilingnya, pengguna dapat menemukan 7 buah baut yang terekspos langsung khas ponsel outdoor. Selain itu tersedia pula penutup berbahan karet yang melindungi akses audio 3.5mm dan gerbang micro USB yang berfungsi untuk menghubungkan kabel data dan charger.
Tombol power diletakkan pada bagian atas dan pengatur volume disamping kanan ponsel. Sementara 4 buah tombol kapasitif mendampingi layar dibagian depan. Tombol kapastif yang tersedia dari kiri ke kanan adalah tombol menu, home, back dan search.
Layar & Menu
Defy menggunakan layar sentuh kapasitif TFT LCD seluas 3.7 inchi, sebuah ukuran layar yang tidak terlalu besar namun cukup untuk mendukung kinerja sistem operasi sekelas Android. Layar sentuh Defy juga bekerja sangat baik selama berada di tangan, responnya cukup cepat dan nyaman untuk perpindahan antar menu. Tampilan menu juga tak kalah apik berkat resolusi WVGA 480 x 854 piksel.


Homescreen Defy
Homescreen Defy memiliki 7 buah panel yang kaya akan shortcut dan widget berguna. Seperti biasa, untuk berpindah dari satu panel ke lainnya pengguna cukup menyapu layar ke kanan atau ke kiri. Tersedia juga 3 buah tombol virtual pada bagianbawah layar ketika pengguna berada pada homescreen, masing masing untuk menuju fitur telepon, menu utama  dan kontak.

       


Notification Tray (atas) Wifi, Bluetooth, GPS, Airplane Mode Toggle (bawah)
Seperti halnya beberapa smartphone Android lain, tentu saja Defy juga memiliki fitur notification tray yang dapat diakses kapan saja dengan menyapu layar ke bawah dari bagian atas. Yang berbeda, pada notification tray tidak tersedia pilihan untuk mempermudah mengontrol wifi, Bluetooth, GPS dan airplane mode. Kontrol tersebut disediakan pada salah satu panel homescreen dalam bentuk widget.


Menu Utama
Untuk menuju menu utama, cukup tekan tombol virtual bersimbol lingkaran yang berada di tengah pada bagian bawah layar. Pada menu utama pengguna dapat langsung mengakses berbagai fitur dan aplikasi pada Defy. Sejumlah aplikasi ditampilkan dalam bentuk grid yang memanjang ke bawah.
Lifeproof
Pada dus kemasan Defy, Motorola juga menyebutkan bahwa ponsel ini mampu bertahan akan berbagai keadaan seperti debu yang ekstrim hingga kemampuan anti air dan goresan. Sayangnya hal ini tidak didukung dengan sertifikasi resmi dari pihak tertentu yang biasanya dimiliki oleh sebuah ponsel outdoor.
Sempat mencoba menuangkan air dalam jumlah yang cukup banyak pada Defy. Hasilnya tidak tampak kerusakan atau perubahan performa pada Defy sebelum dan sesudah dibasahi air.

Kekuatan anti gores pada Defy juga diuji dengan menggoreskannya menggunakan benda kasar seperti kunci dan koin pada bagian layar dan tutup baterai Defy. Defy pantas menyandang gelar Android tangguh.
Interface Camera
Interface pada fitur kamera Defy bisa dikatakan sangat sederhana. Pengguna hanya akan melihat tombol shutter virtual di sebelah kanan atas layar dan di sebelah kiri layar dapat terlihat beberapa ikon yang mewakili pengaturan dan fitur yang sedang aktif. Sedang untuk mengakses pilihan pengaturan scene, effect, flash dan berpindah ke fitur perekam video, pengguna dapat menyapu layar dari sisi sebelah kanan ke arah kiri.
Pengaturan lain seperti resolusi kamera dan besaran eksposure dapat dilihat dengan menekan tombol menu lalu pilih setting. Hasil tangkapan kamera Defy cukup baik, hanya saja ketika memotret dengan objek manusia pada kondisi pencahayaan yang seadanya semisal dalam ruangan, hasil foto yang tertampak menampilkan  skintone yang lebih gelap dari aslinya.
Beralih ke perekam video, nyaris tak ada perbedaan interface dengan fitur kamera foto. Yang disayangkan, Defy belum mampu merekam video dalam format HD 720p. Sementara fitur yang sama sudah bisa didapatkan pada beberapa smartphone lain yang bermain di kelas hi-end.


Audio Video
    Music Player dengan WikiTune
Ada yang menarik dari pemutar musik pada Motorola Defy. Secara default, pemutar musik pada Defy terintegrasi dengan 2 aplikasi musik populer. Yang pertama, Defy mengintegrasikan pemutar musiknya dengan aplikasi pencari lirik, Tune Wiki. Ketika mencoba memutar lagu, pada tampilan now playing terpampang lirik di bagian bawah layar. Lirik secara otomatis berubah seiring berjalannya lagu.
Untuk menampilkan keseluruhan lirik pengguna dapat menekan area yang menampilkan lirik tadi. Ada syarat yang harus terpenuhi agar pengguna dapat menikmati fitur ini, yaitu tag (informasi mengenai penyanyi dan judul lagu, dapat diedit menggunakan komputer) pada file mp3  yang dimainkan harus benar.
 Music Player dengan Sound Hound
Selain Tune Wiki, pemutar musik Defy juga terintegrasi dengan Sound Hound dalam bentuk fitur Song Identification. Fitur yang disediakan tentu saja untuk mencari informasi seputar judul lagu, penyanyi, sampai nama album file yang sedang diputar. Sayangnya hasil pencarian tag tersebut tidak bisa disimpan sebagai identitas file. Selain untuk mencari informasi lagu yang diputar pada ponsel, Sound Hound juga dapat mengidentifikasi lagu yang diputar pada perangkat lain atau bahkan yang dinyanyikan oleh pengguna.
Fitur-fitur yang sama biasanya tersedia dalam bentuk aplikasi pihak ketiga.
Berpindah ke pemutar video. Fitur ini bisa ditemukan dengan mengakses pilihan gallery pada menu utama. Sayangnya pemutar video Defy agak bertolak belakang dengan pemutar musiknya, karena tidak ditemukan interface ataupun fitur menarik ketika mengaksesnya.
Kesimpulan
Gelar smartphone tangguh tampaknya cocok dengan Defy, dan hebatnya lagi meski berkonsep outdoor Motorolla tidak hanya fokus pada perangkat keras dan desain Defy. Hal tersebut terbukti dengan disematkannya beberapa fitur canggih pada sistem operasi Android yang digunakan. Tenggok saja fitur Phone Portal yang memungkinkan pengguna Defy melakukan sharing file via web browser. Belum lagi pemutar musik Defy yang kaya fitur. Meski kelebihan yang sama bisa didapatkan pada smartphone berbasisi Android yang lain, tapi setidaknya Motorola menyediakannya secara default.


Kelebihan
•    Anti Air, Anti Debu dan Tahan Goresan
•    Android 2.1
•    Web browser mendukung Flash
•    Wifi, Phone Portal, DLNA
•    Pemutar musik kaya fitur
Kekurangan
•    Belum dapat merekan video dalam format HD 720p
•    Kamera tidak istimewa
Ponsel Tandingan :
Nokia C7, HTC Desire, LG Optimus One, Samsung Galaxy SL 4GB
Hasil tes:
Desain
8
Layar dan Menu
8
Lifeproof
8
Internet dan Konektifitas
9
Kamera
7,5
Audio Video
8,5
Penulis: Anwar Aburizal
Spesifikasi :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar